Terjadi pertempuran sengit di Mindanao, sejumlah tentara musuh tewas dan Mujahidin Moro berhasil kuasai beberapa wilayah
Siraaj: Jum'at, 10 Agustus 2012 10:29:10
MINDANAO (Arrahmah.com) - Terjadi pertempuran sengit di pulau Mindanao, Filipina, setelah Mujahidin Bangsa Moro Islamic Freedom Movement (BIFM) melakukan operasi penyerangan terhadap pasukan musuh.
Seperti dilaporkan oleh forum Al-busyro, penyerangan dimulai sejak hari Senin (6/8/2012) dini hari di provinsi Maguindanao dan hingga saat ini masih berlangsung.
Al-Busyro mengatakan, bahwa penyerangan ini dipimpin oleh Amiril Umbra Kato telah melakukan serangan-serangan kepada detasemen-detasemen tentara di 11 kecamatan dan berhasil mengontrol beberapa kilometer highway Cotabato-Gensan, merebut dan membakar pos-pos tentara.
Dalam serangan balasan, pesawat-pesawat jenis 0V-10 dan helikopter-helikopter tempur tentara pun ikut menghujani Mujahidin dengan roket-roket mereka untuk membantu pasukan darat mereka. Mujahidin membalas serangan udara mereka dengan menembak jatuh helikopter mereka, namun belum ada rincian terkait jumlah helikopter yang jatuh.
Sementara di darat, sedikitnya 1 tank tentara dan 2 truk tentara terbakar hangus dan menewaskan pasukan yang ada di dalamnya.
Kemudian mayat-mayat tentara diangkut beberapa kali lewat helikopter militer. Sebagian mayat masih tercecer di tempat kejadian dan tidak bisa dievakuasi karena tim penyelamat militer takut terhadap tembakan-tembakan Mujahidin.
Bertempur dengan menggunakan senjata-senjata sniper ala Barrett 50 caliber (yang telah dikembangkan), Mujahidin BIFM telah mampu mengontrol beberapa wilayah. BIFM telah memproduksi senjata jenis ini sendiri dan menjadi momok yang menakutkan bagi musuh.
Pertempuran telah meluas dan memicu serangan-serangan di daerah Pikit, Midsayaf, Aliosan, Marawi bahkan di pulau Basilan. Di Marawi, dilaporkan setidaknya 3 tentara tewas dan 13 lainnya terluka dalam penyergapan yang dilakukan Mujahidin.
Sumber berita BIFM, yang dikutip Al-Busyro, menyatakan mereka telah mempersiapkan perang dalam waktu sekurang-kurangnya 4 bulan berturut-turut.
Perang ini, kata juru bicara BIFM, sebagai pembalasan atas terbunuhnya seorang anggota BIMF di Maguindanao dan sebagai serangan simpati terhadap perang di Basilan awal Ramadhan lalu. Dimana tentara yang masuk ke daerah Muslim telah disergap hingga menewaskan 20 tentara dan Mujahidin mendapatkan banyak harta rampasan perang (ghanimah). Allahu Akbar.
(siraaj/arrahmah.com)
Siraaj: Jum'at, 10 Agustus 2012 10:29:10
MINDANAO (Arrahmah.com) - Terjadi pertempuran sengit di pulau Mindanao, Filipina, setelah Mujahidin Bangsa Moro Islamic Freedom Movement (BIFM) melakukan operasi penyerangan terhadap pasukan musuh.
Seperti dilaporkan oleh forum Al-busyro, penyerangan dimulai sejak hari Senin (6/8/2012) dini hari di provinsi Maguindanao dan hingga saat ini masih berlangsung.
Al-Busyro mengatakan, bahwa penyerangan ini dipimpin oleh Amiril Umbra Kato telah melakukan serangan-serangan kepada detasemen-detasemen tentara di 11 kecamatan dan berhasil mengontrol beberapa kilometer highway Cotabato-Gensan, merebut dan membakar pos-pos tentara.
Dalam serangan balasan, pesawat-pesawat jenis 0V-10 dan helikopter-helikopter tempur tentara pun ikut menghujani Mujahidin dengan roket-roket mereka untuk membantu pasukan darat mereka. Mujahidin membalas serangan udara mereka dengan menembak jatuh helikopter mereka, namun belum ada rincian terkait jumlah helikopter yang jatuh.
Sementara di darat, sedikitnya 1 tank tentara dan 2 truk tentara terbakar hangus dan menewaskan pasukan yang ada di dalamnya.
Kemudian mayat-mayat tentara diangkut beberapa kali lewat helikopter militer. Sebagian mayat masih tercecer di tempat kejadian dan tidak bisa dievakuasi karena tim penyelamat militer takut terhadap tembakan-tembakan Mujahidin.
Bertempur dengan menggunakan senjata-senjata sniper ala Barrett 50 caliber (yang telah dikembangkan), Mujahidin BIFM telah mampu mengontrol beberapa wilayah. BIFM telah memproduksi senjata jenis ini sendiri dan menjadi momok yang menakutkan bagi musuh.
Pertempuran telah meluas dan memicu serangan-serangan di daerah Pikit, Midsayaf, Aliosan, Marawi bahkan di pulau Basilan. Di Marawi, dilaporkan setidaknya 3 tentara tewas dan 13 lainnya terluka dalam penyergapan yang dilakukan Mujahidin.
Sumber berita BIFM, yang dikutip Al-Busyro, menyatakan mereka telah mempersiapkan perang dalam waktu sekurang-kurangnya 4 bulan berturut-turut.
Perang ini, kata juru bicara BIFM, sebagai pembalasan atas terbunuhnya seorang anggota BIMF di Maguindanao dan sebagai serangan simpati terhadap perang di Basilan awal Ramadhan lalu. Dimana tentara yang masuk ke daerah Muslim telah disergap hingga menewaskan 20 tentara dan Mujahidin mendapatkan banyak harta rampasan perang (ghanimah). Allahu Akbar.
(siraaj/arrahmah.com)
No comments:
Post a Comment