Implant Chip Seukuran
Butir Beras buatan
Verichip
Implant Chip buatan
Verichip – yang
Butir Beras buatan
Verichip
Implant Chip buatan
Verichip – yang
mempunyai ukuran
sebesar butir beras –
sangat menjanjikan untuk
aplikasi kependudukan
dan keamanan. Sebagai
contoh, bila beribu-ribu
orang berada di sebuah
stadion atau alun-alun
tengah berdemo, dan
sebelumnya setiap orang
telah didata dan
mengenakan RFID chip
pada tubuh mereka, maka
alat pemindai dari
pemerintah yang ada di
sekitar tempat itu akan
dapat mendeteksi siapa
saja mereka yang terlibat
dalam demo itu, dan
berapa orang yang ada
disana pada saat itu. Siapa
saja yang keluar dari
lapangan itu dan siapa
yang bertindak anarkis
disana. Topeng atau
masker tidak akan
menghalangi alat
pemindai mengenali
identitas mereka.
Sebagian masyarakat
barat yang sadar privasi
mereka terancam menolak
penggunaan chip ini pada
tubuh mereka. Sebagian
lain yang menolak
pemakaian chip ini adalah
orang-orang Kristen yang
mengerti pesan kitab
Wahyu yang
menubuatkan tentang
“Mark of the Beast” (Tanda
dari “Si binatang”) yang
tidak lain adalah
Antikristus penguasa akhir
zaman yang akan
memberi tanda pada
tangan dan dahi banyak
orang dan akan
menyesatkan mereka.
Untuk dapat menerapkan
sistem chip RFID kepada
penduduknya, pemerintah
negara-negara maju
melakukan banyak
kampanye dan promosi.
Penyebaran wacana juga
dilakukan melalui
konferensi dan seminar-
seminar. Namun usaha
semi pemaksaan juga
mulai muncul seperti yang
terjadi di Amerika Serikat.
Kebijakan presiden Obama
dalam bidang Kesehatan
yang dikenal sebagai
ObamaCare menyinggung
masalah penerapan
“National Medical Device
Registry” yang dicurigai
banyak orang akan
berujung pada
pemasangan implant Chip
RFID untuk setiap warga
AS yang ingin
memperoleh pelayanan
kesehatan di negara itu.
Sebagian warga AS yang
‘melek’ akan nubuat-
nubuat Alkitab berreaksi
negatif dan siap menolak
bila yang mereka curigai
itu benar-benar terjadi.
KONFERENSI LANGKA
TENTANG TATOO
Sementara itu ditengah
maraknya penolakkan
terhadap penggunaan
Implant Chip oleh
kelompok-kelompok
Kristen di berbagai
belahan dunia. Vatican
baru-baru ini (Desember
2011) menyelenggarakan
suatu konferensi langka
yang membahas budaya
pemberian tanda
permanen (tatoo) pada
tangan dan dahi sebagai
tanda keimanan.
Duta Besar Israel untuk
Vatican Mordechay Lewy,
bersama pejabat-pejabat
Vatican membahas
mengenai Tatoo
permanen untuk peziarah
Yerusalem. Ada kesamaan
budaya mentatoo diri
antara peziarah di
Yerusalem dan para
peziarah di Loreto, kota di
Itali yg diyakini sebagai
kota Maria (house of Mary)
di abad pertengahan.
sebesar butir beras –
sangat menjanjikan untuk
aplikasi kependudukan
dan keamanan. Sebagai
contoh, bila beribu-ribu
orang berada di sebuah
stadion atau alun-alun
tengah berdemo, dan
sebelumnya setiap orang
telah didata dan
mengenakan RFID chip
pada tubuh mereka, maka
alat pemindai dari
pemerintah yang ada di
sekitar tempat itu akan
dapat mendeteksi siapa
saja mereka yang terlibat
dalam demo itu, dan
berapa orang yang ada
disana pada saat itu. Siapa
saja yang keluar dari
lapangan itu dan siapa
yang bertindak anarkis
disana. Topeng atau
masker tidak akan
menghalangi alat
pemindai mengenali
identitas mereka.
Sebagian masyarakat
barat yang sadar privasi
mereka terancam menolak
penggunaan chip ini pada
tubuh mereka. Sebagian
lain yang menolak
pemakaian chip ini adalah
orang-orang Kristen yang
mengerti pesan kitab
Wahyu yang
menubuatkan tentang
“Mark of the Beast” (Tanda
dari “Si binatang”) yang
tidak lain adalah
Antikristus penguasa akhir
zaman yang akan
memberi tanda pada
tangan dan dahi banyak
orang dan akan
menyesatkan mereka.
Untuk dapat menerapkan
sistem chip RFID kepada
penduduknya, pemerintah
negara-negara maju
melakukan banyak
kampanye dan promosi.
Penyebaran wacana juga
dilakukan melalui
konferensi dan seminar-
seminar. Namun usaha
semi pemaksaan juga
mulai muncul seperti yang
terjadi di Amerika Serikat.
Kebijakan presiden Obama
dalam bidang Kesehatan
yang dikenal sebagai
ObamaCare menyinggung
masalah penerapan
“National Medical Device
Registry” yang dicurigai
banyak orang akan
berujung pada
pemasangan implant Chip
RFID untuk setiap warga
AS yang ingin
memperoleh pelayanan
kesehatan di negara itu.
Sebagian warga AS yang
‘melek’ akan nubuat-
nubuat Alkitab berreaksi
negatif dan siap menolak
bila yang mereka curigai
itu benar-benar terjadi.
KONFERENSI LANGKA
TENTANG TATOO
Sementara itu ditengah
maraknya penolakkan
terhadap penggunaan
Implant Chip oleh
kelompok-kelompok
Kristen di berbagai
belahan dunia. Vatican
baru-baru ini (Desember
2011) menyelenggarakan
suatu konferensi langka
yang membahas budaya
pemberian tanda
permanen (tatoo) pada
tangan dan dahi sebagai
tanda keimanan.
Duta Besar Israel untuk
Vatican Mordechay Lewy,
bersama pejabat-pejabat
Vatican membahas
mengenai Tatoo
permanen untuk peziarah
Yerusalem. Ada kesamaan
budaya mentatoo diri
antara peziarah di
Yerusalem dan para
peziarah di Loreto, kota di
Itali yg diyakini sebagai
kota Maria (house of Mary)
di abad pertengahan.
No comments:
Post a Comment